Tesis

Korelasi antara Asupan Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh dengan Kadar Apolipoprotein B pada Karyawan Hiperkolesterolemia RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta = Correlation between Saturated and Unsaturated Fatty Acids Intake with Apolipoprotein B Levels in Hypercholesterolemic Employees at National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta.

Kurangnya pemahaman mengenai makanan sehat dan gaya hidup saat ini telah menjadi faktor yang mengarah pada penyakit metabolik, seperti hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko aterosklerosis dan sering disebabkan oleh asupan makanan, terutama konsumsi tinggi lemak dan asam lemak jenuh (saturated fatty acids, SFA) sedangkan asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) dan asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid, PUFA) diketahui memiliki korelasi negatif terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mencari hubungan antara asupan asam lemak jenuh dan tidak jenuh dengan kadar kolesterol LDL dan apolipoprotein B (apoB) darah pada karyawan laki-laki hiperkolesterolemia berusia 19-49 tahun. Penelitian ini diikuti oleh 52 subjek, pengumpulan data asupan makanan menggunakan metode food recall 24 jam dan semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), pemeriksaan antropometri untuk mendapatkan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang, dan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterol LDL dan apoB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol LDL memiliki korelasi yang bermakna dengan asupan SFA tetapi tidak dengan asupan lemak total, MUFA, dan PUFA. Kadar apoB memiliki korelasi yang bermakna dengan kadar kolesterol LDL tetapi tidak dengan asupan lemak total, SFA, MUFA, dan PUFA.
Kata kunci: asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh, apolipoprotein B, kolesterol LDL, hiperkolesterolemia


Lack of understanding about healthy food and today lifestyle have been issues towards metabolic diseases, such as hypercholesterolemia. Hypercholesterolemia is one of the risk factors in atherosclerosis and often caused by dietary intake, especially consumption of high fat and high saturated fatty acids (SFA) while monounsaturated fatty acids (MUFA) and polyunsaturated fatty acids (PUFA) intake are known inversely correlated with cardiovascular disease (CVD) risks. This cross-sectional study was aimed to determine the correlation between saturated and unsaturated fatty acids intake with serum low density lipoprotein cholesterol (LDL-C) and apolipoprotein B (apoB) levels in hypercholesterolemic male employees aged 19 to 49 years. The study was conducted using 52 subjects, data collection of food intake using 24-hour food recall and semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), anthropometric measurements for body mass index (BMI) and waist circumference (WC), and blood examination for serum LDL-C and apoB levels. The result of this study showed that LDL-C levels was correlated with SFA intake but not with total fat, MUFA and PUFA intake. ApoB levels was correlated with LDL-C levels but not with total fat, SFA, MUFA and PUFA intake.
Keywords: saturated fatty acids; unsaturated fatty acids; apolipoprotein B; low density lipoprotein; hypercholesterolemia

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Novita Salim - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang
Bambang Budi Siswanto - Nama Orang

No. Panggil
T18228fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Magister Ilmu Gizi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 115 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18228fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18228fkT18228fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Korelasi antara Asupan Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh dengan Kadar Apolipoprotein B pada Karyawan Hiperkolesterolemia RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta  = Correlation between Saturated and Unsaturated Fatty Acids Intake with Apolipoprotein B Levels in Hypercholesterolemic Employees at National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta.

Related Collection